Deskripsi
Ata Kiwan merupakan sapaan yang diberikan kepada masyarakat etnis Flores Timur dan Lembata sebelum masuknya pengaruh modernisasi. Etnis ini juga dikenal dengan sebutan Lamaholot. Ciri-ciri fisik anggota masyarakat etnis ini adalah berambut keriting dan berkulit gelap. Di samping itu, masyarakat ini sangat kental menjaga nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang terpadu dalam ikatan mesra melalui hubungan keagamaan dan pemerintahan. Fakta empiris ini memberi gambaran yang benderang bahwa pada zaman mondial ini, khazanah budaya masih menjadi sesuatu yang bernilai tinggi dan luhur sehingga sangat perlu dijaga, dirawat, dipelihara, dan dikenang dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Buku ini mengupas tuntas khazanah budaya dalam peradaban masyarakat Flores Timur (Lamaholot) yang pada zaman purbakala merupakan salah satu daerah Kepulauan Sunda Kecil yang kini ‘hampir tidak dikenal orang! Ata Kiwan memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembentukan cikal bakal nilai-nilai khazanah budaya yang sampai saat ini masih melekat erat dalam diri ‘Ata Kiwan Modern’ – masyarakat Flores Timur dan Lembata. Merebak dan meluasnya peradaban modern tidak serta merta mementahkan Ata Kiwan yang memegang teguh adat dan kebiasaan yang merupakan simbol keluhuran martabat Ata Kiwan. Hal ini dapat dilihat dari cara dan proses mengakui adanya yang ‘lebih tinggi’, menghidupi kehidupan hingga melepaskan kematian seseorang dan bagaimana memelihara dan mencintai alam yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Ata Kiwan.
Penulis: Ernst Vatter
131408, 249 hal., 2015, 13 x 20 cm