Deskripsi
Banyak umat Katolik keturunan Tionghoa bertanya-tanya seputar inkulturasi dengan tata cara tradisi leluhur mereka yang beragama Konfusionisme. Apakah orang Katolik boleh berdoa dengan menggunakan hio? Bolehkah mereka memakan masakan dari meja sembahyangan leluhurnya dan lain-lain. Hal-hal ini menjadi sangat perlu dicarikan pemecahannya, mengingat bahwa kebaktian dan hormat kepada orang tua terutama pada saat kematian dalam tradisi Tionghoa sungguh memainkan peranan yang sentral dalam kehidupan orang Tionghoa.
Buku ini berupaya mengupas, mendalami, menganalisis, dan mencari alternatif yang inovatif dalam berliturgi yang inkulturatif bagi umat Katolik keturunan Tionghoa, khususnya dalam menjalankan ibadat untuk melepas jenazah dan memperingati arwah. Dengan demikian penghayatan iman Katolik mereka dapat semakin mendalam dan utuh.
Nama penulis: Samuel Pangestu, Pr & Rm. M. Kristiyanto, Pr
Ukuran buku: 13 cm X 18,5 cm
Jumlah halaman: 156 halaman