Deskripsi
Kenangan 50 Tahun Paroki St. Petrus dan St Paulus Bekek
Historia magistra vitae est – Sejarah adalah guru kehidupan, demikian ungkapan Latin dari Cicero (106-43 SM), sejarawan Romawi. Paroki Santo Petrus dan Santo Paulus Bekek telah hidup dan mengukir sejarah dalam usia 50 Tahun. Usia ini menjadi Kenangan Emas bagi umat yang sedang berziarah dalam pengharapan.
Paroki ini masih berdiri tegak hingga era digital, berkat kolaborasi yang apik dari pelbagai pihak. Kerja sama antara para misionaris, para tokoh adat, pemerintah, guru dan umat Allah ini, sudah menjadi jejak sejarah yang pantas dikenang karena mereka adalah penjaga iman Katolik pesisir utara Ngada. Oleh karena itu, umat Paroki Bekek yang hidup hic et nunc, di sini dan sekarang, tidak boleh sekali-kali melupakan sejarah tentang para penjaga iman, sebagaimana dikatakan Bung Karno lewat akronim, Jasmerah.
Buku Kenangan Emas-Berziarah di Tengah Harapan ini ditulis berdasarkan jejak sejarah yang tercuplik dari aneka data yang akurat, aktual, dan relevan dalam berbagai dimensi, baik dari sisi geografis, demografis, ekonomi, maupun dimensi sosial budaya. Tak lupa, buku ini juga memuat pergulatan iman dan spiritualitas yang pernah dihayati dua figur inspiratif, yakni Santo Petrus dan Santo Paulus. Narasi dua sosok inspiratif ini hidup dalam konteks pastoral di zamannya, yang refleksi-refleksi rohaninya masih amat relevan bagi kehidupan umat di zaman sekarang.
Umat Allah di Paroki Santo Petrus dan Santo Paulus Bekek yang dicahayakan Roh Allah, hendaknya menjadikan dua rasul ini sebagai sosok-sosok teladan dalam mengamalkan hidup beriman di tengah masyarakat yang majemuk dan dalam zaman yang selalu berubah.
Di Tahun Yubelium ini, umat Katolik di Paroki Santo Petrus dan Santo Paulus Bekek yang sedang melakukan Ziarah Pengharapan atau Peregrinantes in Spem, berharap untuk “hidup seribu tahun lagi”. Kiranya hal ini mau menegaskan hamparan pengharapan yang tak akan pernah berakhir, yang tak terbatas ruang dan waktu.
